Posisikan minder pada tempatnya
http://guglos.blogspot.com/2016/06/posisikan-minder-pada-tempatnya.html
Berbagai perasaan selalu akan
menghantui anda sehingga kemampuan anda akan pelan-pelan tenggelam karena
sebuah perasaan minder. Lantas bagaimana melepaskan perasaan mnder dan mental
block yang ada. Perlu diketahui dahulu sebelum belajar lebih lanjut, bahwa
mental block atau persepsi yang sudah tidak sesuai dengan tujuan anda sekarang
hanya akan jadi penghalang untuk menguasai keahlian public speaking atau
komunikasi. Setiap orang yang ingin belajar, perlu mengetahui persepsi apa yang
sudah tidak sesuai lagi, hingga akan berpotensi menjadi penghambat kelancaran
dalam proses pembelajaran. Setelah mengetahui, maka anda memiliki pilihan untuk
menyimpan atau membuang persepsi yang sudah tidak menguntungkan tersebut.
Contoh kasus dari persepsi yang
tidak mendukung atau sering disebut mental block, dalam kehidupan sehari-hari
adalah seseorang pelajar yang sangat tidak suka pada pelajaran matematika,
katakanlah pelajar tersebut bernama Budi.Sikap ini berawal ketika Budi saat
kelas 5 SD, memiliki guru matematika yang sangat galak. Setiap kesalahan dan
kegagalan dalam pengerjaan soal sering kali harus dibayar dengan bentakan,
sentilan di telinga bahkan hingga hukuman berdiri dan dipermalukan. Dari
kejadian yang berulang tersebut, maka Budi secara otomatis mengembangkan sikap
tidak suka terhadap matematika, dan berusaha menjauhi hal-hal yang berhubungan
dengan pelajaran berhitung. Budi memiliki persepsi yang buruk terhadap
pelajaran matematika yang berhubungan dengan berhitung. Persepsi ini sebenarnya
suatu bentuk pertahanan diri Budi, agar tidak mengalami hal-hal yang serupa.
Pada akhirnya persepsi ini diwujudkan dalam bentuk tindakan yang menghindar atau menjauhi matematika.
Pada akhirnya persepsi ini diwujudkan dalam bentuk tindakan yang menghindar atau menjauhi matematika.
Tahun demi tahun ajaran berjalan dan
nilai matematika Budi tidak pernah lebih dari 7, kejadian ini berlangsung
hingga tamat perguruan tinggi. Setelah lulus Budi sangat beruntung karena
diminta oleh perusahaan asing untuk menduduki posisi sales dengan gaji dan
komisi yang sangat besar. Hal ini terjadi karena Budi memang memiliki kemampuan
bahasa Inggris yang sangat baik.
Hingga suatu saat Budi mendapatkan
order yang sangat besar. Order tersebut mengharuskan dirinya menghitung dengan
teliti potongan harga yang akan diberikan, karena akan ada banyak biaya yang
dibebankan. Karena “ketidak sukaannya dengan matematika” maka Budi tanpa sadar
telah melakukan kesalahan yang fatal dalam perhitungan, sehingga perusahaan
rugi Milyaran Rupiah. Dalam hitungan hari Budi segera dirumahkan oleh
atasannya. Maka hilanglah kesempatan Budi untuk mendapatkan penghasilan dan
komisi penjualan yang besar, padahal ia sudah memesan tiket liburan untuk
seluruh anggota keluarganya. Jadi Budi gagal dalam karir pekerjaannya karena memiliki persepsi yang
tidak mendukung tujuannya sekarang, yakni menjadi kaya di waktu muda.
Bagi kita yang melihat dari sudut
pandang orang ke 3, persepsi Budi terhadap matematika adalah suatu hal yang
konyol. Budi sebagai pelaku tetap tidak menyadari bahwa dirinya dibelenggu oleh
persepsi tersebut hingga sekarang. Bayangkan Budi bahkan beberapa kali
mengalami kegagalan yang sama di pekerjaan
barunya dan sekali lagi ia tidak tahu bahwa dirinya terbelenggu oleh persepsi
yang tidak menguntungkan.
Cobalah lawan persepsi atas
kemampuan kita yang…”aku nggak bisa itu”…”aku pasti nggak mampu melakukannya”.
Buang jauh-jauh kalimat itu dan mulailah mencoba. Kesalahan itu biasa asal
masih semangat untuk memperbaiki. Jangan sampai hal yang anda enggan mencoba
membuat peluan itu hilang dari diri anda. Jangan sampai anda akan tenggelam dan
hancur hanya karena perasaan minder, ketakutan anda sendiri. Katakana AKU BISA
pada diri anda. Sopan itu bukan berarti minder, halus itu buan berarti kalem.
Selamat mencoba dan memposisikan
minder itu pada tempatnya. Bukan pada posisi yang akan menghilangkan peluang
emas anda.
Terimakasih atas kunjungannya dan jangan lupa koment yaaa